saya tak tanya pun... ?


 

dulu-dulu, pernah saya berfikir dalam hati,
'bakpelah Allah tak buat aku hidup zaman Rasulullah? kalau hidup zaman tu, boleh aku berjuang dengan Rasulullah, boleh lindungi Rasulullah dengan badan sendiri, boleh ikut perang dengan Rasulullah, sampai dijanjikan syurga'

tapi, tak lama lepas tu, Allah bagi jawapan melalui kata-kata seorang ukhti (saya tak tanya pun),



'kita diciptakan pada waktu ini, dalam masyarakat ini, dengan posisi ini, kerana ada tanggungjawab yang kita perlu tunaikan. Allah berikan kita kedudukan paling sesuai dengan kemampuan kita untuk bantu Islam. dan kalaupun kita dicipta di waktu dan zaman yang lain, belum tentu Allah berikan kita nikmat Iman seperti yang Allah berikan pada kita sekarang'

saya rasa macam Allah cakap direct dengan saya ^^

ingat kita di sini, dalam posisi ini, kerana Allah taklifkan. tak kira sebagai pelajar, ajk persatuan, ahli beit, atau apa sahaja kedudukan kita.

muhasabah diri. kita punya tanggungjawab!!


 Bersyukurlah dengan nikmat Islam dan Iman yang ada sekarang. Kita belum tentu Islam dan beriman andai dihidupkan pada zaman Rasulullah saw.



Abdullah bin Abbas berkata:

"Kebaikan itu mendatangkan sinar pada wajah, cahaya di hati, kelapangan dalam rezeki, kekuatan badan dan perasaan cinta di hati."

"Sedangkan dosa itu mendatangkan kesuraman pada wajah, kegelapan di hati, kelemahan badan, kekurangan rezeki dan kebencian di hati manusia."



Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


Nashrullah (Pertolongan Allah)


T_T. Mereka sedang menyerahkan keimanan mereka secara total kepada Allah. Saat dunia membisu, membuta dan memekak, mereka meletakkan keyakinan terus kepada Allah.

"dari mana pertolongan itu datang?"
"dari Allah..!".

bagaimana pula dengan kita wahai sahabat?
jangan pernah berasa lemah untuk yakin dengan Allah. Fikir dalam-dalam. Jika kita tidak mahu beriman dan mentaati Allah, maka masih wujud jutaan malah bilion yang mahu mentaati dan meyakini Allah. Tiada sebarang kerugian bagi Allah walaupun sedikit.

Puluhan Ribu Warga Homs, Suriah, Di Negeri Syam Berikrar Sambut Nashrullah
(Pertolongan Allah)




Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


kalaulah aku tahu...




Hidup ni memang bermain dgn homeostasis. Bila terlalu gembira, esok lusa Allah bagi sedih untuk balancekan semula emosi seorg hamba. Begitu juga sebaliknya. Oleh itu, apabila gembira jgn terlalu gembira, bila sedih jgn terlalu sedih, cuma perlu maintain di paras normal kerana bila hamba gembira hari ini, Allah pasti akan beri dia sedih pada hari lain. Andai hamba sedih hari ini pasti Allah akan beri dia gembira pada hari lain. Yakinlah dengan Allah melebihi segalanya.

Apabila hati gelisah tak tenang...mungkin hamba sedang melakukan dosa pada Allah Penciptanya. Allah ku mohon keampunanMu dari segala dosa dan kemaksiatan anggota badan, percakapan dan tingkah laku. T_T 

memang kena dgn kegembiraan berganda kelmarin, tiba2 pagi jumaat nie rasa syahdu pulak. ngaaa T.T

kata abi.."dlm berjuang jgn mengutip kmenangan...kutiplah pahala.."....
 
~mencari erti istiqamah dan fokus tumpuan~


Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


Alhamdulillah hari ini ulang tahunku... (muhasabah dari usia...)


˙·٠•●♥

♥•♥.

'YA ALLAH YA TUHANKU, ampunkan lah dosa2 kedua orang tua ku, berkatilah kedua mereka itu, sihatkan lah mereka, murahkan lah rezeki mereka, panjangkanlah usia mereka, jauhilah sebarang bahaya, Dan lindungi lah mereka, 
Aminn...Yarabbal alamin..."
˙·٠•●♥

♥•♥.

Salam sayang, salam ukhwah buat semua sahabat-sahabat yang di kasihi ..

uhibbuki fillah abadan abada ,

Alhamdulillah hari ini ulang tahunku.

Dalam kesempatan ini ana hanya ingin melakukan muhasabah dari usia yang telah Allah berikan kepada ana..

Secara lahir memang usiaku bertambah, padahal sebenarnya jatah dan kesempatanku untuk hidup dan mendekatkan diri kepada sang Khalik semakin berkurang, sementara dosa dan kesalahan yang ana lakukan dari hari ke hari juga semakin banyak. Maka tak ada yang bisa ana lakukan di hari jadiku ini selain mohon ampun dan berdoa kepada-Nya.

Ya Allah ya Tuhanku, puji dan syukur ana sampaikan kehadirat-Mu, atas segala nikmat dan rahmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Nikmat dan rahmat yang begitu banyak sehingga ana tidak bisa menghitung berapa jumlah dan harganya nikmat-Mu itu Ya Allah.

Ya Allah, dari usia dan umur yang telah Engkau berikan, begitu banyak dosa yang telah hamba-Mu lakukan, begitu besar kesalahan yang telah ana perbuat, begitu jauh ana bergelimang dosa, sehingga ana sering melupakan-Mu ya Allah. Sering ana melalaikan perintah-Mu ya Allah, tidak mendengarkan panggilan-Mu Ya Allah, begitu asyik ana mengarungi kehidupan duniawi, begitu jauh ana menyimpang dari jalan-Mu Ya Allah. Hari ini, di hari Ulang Tahunku ini ana memohon ampunan-Mu ya Allah atas segala kelalaian dan kesalahan yang telah ana lakukan selama ini. Ya Allah, Tuhan yang maha pengasih tolong selamatkanlah ana dari kepedihan azab-Mu.

Ya Allah, wahai Zat yang menunjuki orang yang tersesat, pengasih terhadap orang yang berdosa, dan pemaaf bagi orang yang tergelincir pada kesalahan, Kasihanilah hamba-Mu ini, selamatkanlah ana dari segala bahaya kemaksiatan yang dapat menjerumuskanku ke dalam gejolak api neraka. Jadikanlah ana orang-orang yang senantiasa menyebut nama-Mu, mengingat keagungan-Mu, tidak pernah lupa akan segala kebesaran-Mu. Berilah kepadaku rezeki yang halal, yang toyyib serta dapat memberikan ketenangan dalam kehidupanku dengan limpahan rahmat-Mu, Ya Maha Pengasih.

Ya Allah ya Tuhanku, berikanlah umur panjang sehingga ana dapat melakukan ketaatan dan lebih bertaqarrub kepada-Mu Ya Mujibas saailin. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku, dosa-dosa ibu bapakku, dosa-dosa seluruh keluargaku dan dosa seluruh orang telah berjasa kepadaku, dan dosa semua saudaraku baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Berikan petunjuk-Mu agar aku mampu membedakan yang haq dan yang batil. Berikan ketegaran untuk memilih jalan-Mu yang benar dan berikan pula kemampuan untuk menghindari jalan-jalan yang batil. Terimalah ya Allah segala amal ibadahku, dan perkenankanlah permohonan hamba-Mu ini, hanya kepada-Mu jualah ya Allah kami berserah diri.

===================================== ˙·٠•●♥

♥•♥.


Selama hidup ini, mulai dari usia baligh sampai sekarang, apakah usia itu banyak digunakan untuk beribadah atau bermaksiat.....?


sesungguhnya YA ALLAH....
Mata ini, sungguh tak terjaga, banyak melihat hal-hal yang diharamkan Allah SWT ketimbang melihat ayat-ayat-Nya.

Telinga ini tak terjaga, banyak mendengar hal-hal yang diharamkan Allah SWT ketimbang mendengar ayat-ayat Al Quran serta nasihat-nasihat taqwa.

Mulut ini, tak terjaga banyak membicarakan hal-hal haram, menggibah, berbohong, mencela, menyakiti hati oranglain, bicara kotor ketimbang berdzikir pada-Nya.

Tangan ini, tak terjaga banyak menyentuh, mengambil hal-hal yang bukan haknya.

Kaki ini, tak terjaga banyak melangkah menuju kemaksiatan, berat melangkah menuju masjid-Mu.

Diri ini berlumur kehinaan krn dosa-dosa yang acapkali ku lakukan berulang-ulang.

Hati ini, penuh dengan penyakit hati, kemunafikan, seringkali lalai dari berdzikir pada-Mu.

Malu diri ini pada-Mu Ya Robb…… namun sungguh memalukan lagi ketika hati ini malah lebih malu pada makhluk-Mu sehingga kemunafikan itu datang lagi, semakin menggelapkan hati ini, secara sedar dan sengaja tak menghiraukan segala amanah-Mu, maksiat, maksiat dan maksiat lagi.

Bila Engkau Mahu, tentu saja Engkau Bisa membinasakan hamba yang kerdil ini dengan segala azab-Mu yang pedih saat ini juga.

Namun rupanya tak Kau lakukan. Semoga itu semua pertanda bahwa Engkau masih memberikan waktu untukku bertaubat, bukan menjadikanku orang-orang yang diceritakan dalam ayat-Mu ini :

“Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka” (Q.S. Al Baqoroh : 15)

Naudzubillah………………

“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Engkau yang telah menciptakan diriku.

Aku adalah hamba-Mu, dan aku berada dalam perintah dan perjanjian-Mu, yang dengan segala kemampuanku perintah-Mu aku laksanakan.

Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejelekan yang aku perbuat terhadap-Mu.

Engkau telah mencurahkan nikmat-Mu kepadaku, sementara aku senantiasa berbuat dosa. Maka ampunilah dosa-dosaku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”

” Wahai Tuhanku, aku tak layak ke SyurgaMu, namun tak pula aku sanggup kenerakaMu, ampunkan dosaku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Pengampun dosa-dosaku ku”

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala kebajikan sebagaimana yang dimohon oleh Nabi-Mu Muhammad. Dan aku berlindung kepada-Mu dari segala kejelekan sebagaimana yang Nabi-Mu Muhammad mohon perlindungan.

Engkaulah yang Maha Pemberi Pertolongan, dan kepada-Mu lah puncak segala pengharapan. Tiada daya upaya untuk meninggalkan maksiat dan tiada kekuatan untuk melakukan ibadah kecuali atas pertolongan Allah.”

“Ya Allah panjangkanlah umur kami dalam mentaati-Mu, dan mentaati utusan-Mu serta jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang saleh.”

“Ya Allah, sesungguhnya dosa-dosaku tak akan kekal kecuali harapan akan ampunan-Mu.

Telah Aku hadapkan di depanku suatu penghalang, lalu aku memohon kepada-Mu sesuatu yang tak layak bagiku untuk Kau perkenankan,

berdoa kepada-Mu sesuatu yang tak layak bagiku untuk Kau ijabahi,

dan merendahkan diri kepada-Mu dengan sesuatu yang tak layak di hadapan-Mu.

Namun bagi-Mu tidak tersembunyi keadaanku walaupun tersembunyi bagi manusia untuk mengetahui persoalanku yang sebenarnya.

Ya Allah, jika rizkiku ada di langit turunkan, jika ada di bumi keluarkan, jika jauh dekatkan, jika dekat mudahkan, jika sedikit perbanyaklah, dan berkahi aku di dalamnya”

Ya Allah, baguskanlah untukkku agamaku yang menjadi pangkal urusanku, baguskanlah duniaku yang menjadi tempat penghidupanku, serta baguskanlah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku menjadi bekal bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah matiku sebagai pelepas dari segala keburukan.

Dengan dipanjangkan usiaku bererti Allah masih memberikan kesempatan kepadaku untuk lebih banyak menggunakan usiaku untuk taat dan mendekatkan diri kepada-Nya. InsyaAllah dalam sisa umurku ana bisa lebih dekat kepada-Nya, dan ana juga bisa lebih bijaksana, dimudahkan rezeki, dan dapat bermanfaat bagi orang lain.

Rabbanaa aatinaa fid dun-nyaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaban naari...˙·٠•●♥

Ameen..ya,Latiif.. 



Pesan sahabat tarbiyyah.٠•●♥


٠•●♥''Perempuan yg solehah itu sedikit namanya disebut lelaki.''٠•●♥♥•♥.

٠•●♥٠•●♥ ٠•●♥٠•●♥


Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


sengaja atau tak sedar...??





Ketika solat jemaah sedang berlangsung:

Makmum A:Cantiknya baju imam.

Makmum B:Syhh kita tengah solat la.

Makmum C:Weh,batal la solat korang.


Kesimpulannya, sama je semua. Solat mereka batal kerana sengaja bercakap dalam solat.

Ibarat seorang sahabat kita tengah buat dosa, mungkin dia tinggal solat, mungkin dia dedah aurat, tapi kita di belakang dia, mengumpat dia, mengumpat orang ni, mengumpat orang tu. Keji dia di belakang, baik di depan dia. Sebenarnya sape lagi teruk, kita atau dia?

Kebanyakan kita nampak kesalahan orang, tapi tak sedar diri sendiri juga sedang berbuat kesalahan, dan tidak mahu akuinya.

Allah beri azab dengan kita rasa panasnya rumah ni, kita anggap sebab sahabat serumah kita ni yang buat dosa, tapi kita tak sedar, kita pun ada buat dosa.

Sama-sama muhasabah diri. Jangan anggap kita suci dari dosa, hinggakan kita sanggup makan darah daging saudara seIslam kita sendiri. Na'udzubillahi min dzaalik.


"Ya Allah, jauhilah kami dari dosa mengumpat, tetapkanlah iman kami. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Berikanlah hidayah-Mu, petunjuk-Mu pada kami serta sahabat-sahabat kami yang tinggalkan suruhan-Mu."

"Ya Allah, janganlah Engkau azab kami, bantulah kami, peliharalah kami. Ampunilah segala dosa-dosa kami. Perkenankanlah doa ini ya Allah. Amin ya Rabbal 'alamin."

^^


Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


Ngeteh la sangat...




Isteri: Abang nak gi mana tu?

Suami: Ngeteh….

Abang ni tak abis2 pegi ngeteh je. Bukan ke pagi tadi dah ngeteh?? balik kerja pun ngeteh lagi?? dah la malam kata nak gi surau,,,rupanye gi ngeteh jugak??

Ngeteh dgn sapa? wife diorang x marah ke gi ngeteh?

Tak bosan ke gi ngeteh?? buat kayakan Maju Ahmad aje..

Kata nak ngeteh 10 minit je? ni dah dekat nak sejam dah ni? 

balik cepat!!


JANGAN TERLALU KERAP MAKAN DI KEDAI .

Sabda Rasulullah s.a.w. yang maksudnya: "Amalan makan dan minum di pasar adalah sesuatu yang merendahkan martabat." (Riwayat al-Dailami)

*ngetehlasangat !!


Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


Peristiwa Taif..(Cinta Rasulullah)










Pada kita yang bersungguh-sungguh mahu menjadi kekasih kepada kekasih Allah itu, wajarlah bagi kita untuk mengikis cinta-cinta yang lain. Cinta yang dapat merenggangkan hubungan hati kita dengan baginda Rasulullah.


salam untuk mu yaa...rasulullah.....


Jika ditanya kepada sesiapa sahaja (muslim)
"adakah anda mencintai Rasulullah?"
Jawapannya sudah pasti "Ya, sudah tentu"
tapi sejauh mana kebenaran kata2 mereka?
Itulah yang masih kita tertanya-tanya,
Jadi inilah tema yang
 ana  akan bawa dalam tema post kali ini,
Dengan nama ALLAH yg Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,
ana mulakan post kali ini insyaALLAH...
ana  amat tersentuh dengan sirah Rasulullah
yang telah pergi ke "Taif" untuk berdakwah,
ana  pasti bahawa pembaca2 mesti pernah mendengar kisah ini,
dan mungkin lebih memahami kisah ini lebih daripada 
ana  sendiri,
Tetapi apa kata kita sama2 kembali menyelami sirah ini,
agar sama-sama dapat renungkan dan mendapat iktibar pada cerita ini.

Peristiwa Taif
Pada awal kerasulan Rasulullah s.a.w. Baginda pernah ke Taif semata-mata untuk menyampaikan risalah dakwah yang telah diamanahkan Rasulullah s.a.w. kepadanya. Baginda dengan penuh ketaqwaan seorang diri telah ke sana tanpa sebarang ketakutan terhadap makhluknya. Cuba antum bayangkan, seorang manusia yang paling mulia disisi ALLAH seorang diri terpaksa telah berjalan seorang diri berbatu-batu tanpa ada sebarang perasaan su3uzzahn (bersangka buruk) kepada ALLAH s.w.t.
Ok, kita teruskan cerita, jadi dalam perjalanan Rasulullah yang berbatu-batu dari Makkah ke Taif itu. Rasulullah s.a.w. telah terserempak dengan sekumpulan penduduk Taif itu dari kalangan kanak-kanak dan orang tua(wallahu a'lam). Kerana mereka telah mengetahui bahawa Rasulullah akan datang ke Taif untuk berdakwah, jadi mereka membuat perancangan untuk menyekat Rasulullah daripada sampai ke Taif.
Mereka telah berkumpul dan melemparkan batu kepada kekasih ALLAH yang amat kita cintai ini hingga berdarah. Diriwayatkan bahawa Darah Rasulullah s.a.w. mengalir terlalu banyak sehingga bertakung dalam sepatu baginda. "MasyaALLAH besarnya pengorbanan baginda". (Bayangkan kita pada hari ini hanya dengan kutukan atau ejekan sahaja, kita sanggup memberhentikan usaha dakwah kita, sejauh manakah kita mencontohi Rasulullah dan sejauh mana juakah cinta kita kepada Rasulullah hingga kita sanggup meninggalkan sunnah baginda ini, sama2lah kita fikirkan).
Baginda dengan sedihnya kemudian bergerak pulang ke Makkah dengan kesedihan yang amat sangat kerana dakwahnya kali ini disekat begitu sahaja oleh penduduk Taif. Dan dalam perjalanan baginda dengan kesedihan yang begitu sekali, Baginda telah terserempak dengan malaikat. Malaikat telah menawarkan untuk menterbalikkan bukit yang ada disitu lalu ditimpakan ke atas mereka.
Rasulullah dengan tegasnya berkata "Tidak, sesungguhnya jika mereka tidak mahu beriman, mungkin anak2 atau cucu-cucu atau keturunan mereka suatu hari akan beriman ".

Peristiwa Selepas Perang Uhud (Cinta Rasulullah)
Kekalahan di Perang Uhud amat memilukan hati setiap muslim pada ketika itu, bahkan sehingga kini kita masih lagi bersedih. Ketika itu, ramai tentera yang telah syahid. Dan ketika ini ada sebuah kisah yang melibatkan seorang wanita yang merupakan isteri, ibu dan juga adik kepada tentera Uhud pada ketika itu.
Selepas mendapat berita kekalahan Islam di medan Uhud, wanita ini telah berlari ke medan pertempuran. Dalam keadaan yang tidak keruan, beliau berlari kearah tentera2 yang masih disana sambil bertanya "Bagaimanakah keadaan Rasulullah?" dan tentera itu menjawab "wa hua bikhair tetapi suamimu telahpun syahid". Beliau mengulang soalan "Tidak, bagaimanakah keadaan Rasulullah?" dan terus berlari kearah tentera yang lain.
Beliau kembali lagi bertanya kepada tentera yang lain, "Bagaimanakah keadaan Rasulullah?"dan tentera itu menjawab "wa hua bikhair tetapi anakmu telahpun syahid" .Beliau kembali mengulang soalan sama "Tidak, aku bertanya bagaimanakah keadaan Rasulullah?".
Sambil berlari kearah tentera lain dalam keadaan yang sangat sedih, Beliau bertanya lagi kepada tentera yang lain "Bagaimanakah keadaan Rasulullah?" dalam keadaan sedih yang amat sangat. Dan tentera itu menjawab "wa hua bikhair tetapi abangmu telahpun syahid". "Tidak, aku mahu melihat Rasululah s.a.w. dalam keadaan yang selamat"
Dan akhirnya Allah telah mentakdirkannya bertemu Rasulullah. "Alhamdulillah akhirnya kau diselamatkan ALLAH ya Rasulullah", wanita itu berkata. "Sesungguhnya keselamatanmu lebih aku risaukan daripada hancurnya dari segala apa yang ada dilangit dan di bumi", wanita itu berkata lagi. Dan Rasulullah s.a.w. menjawab "Sesungguhnya apa yang berlaku selepas ini diatas dunia ini hanyalah perkara kecil bagi mu...."

Demikanlah para pembaca,
serba sedikit sirah yang mampu untuk saya sampaikan untuk penghayatan kita bersama,
Marilah kita sama2 mentajdid iman kita sehingga akhirnya kita mampu setanding dengan para sahabat yang hampir dengan baginda.
Begitu besar cinta Rasulullah kepda kita namun Sejauh mana pula cinta kita kepada Rasulullah? tepuk dada tanyalah iman...

sekian sahaja
yg lemah,,,    

YA ALLAH..........jadikanlah aku seorang muslimah...mukminah...mujahidah..dan seorang anak,isteri & ibu yg solehah....jadikanlah aku salah satu bidadari di syurga nanti......
ameen ya rabbal alamin....


Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


Asalkan Hati Dia Baik???





Anak muda di hadapan saya terus mengasak saya dengan hujah-hujah logiknya. Senang melihat anak muda yang berani dan berterus-terang begitu. Hujahnya tajam dan menikam.

“Tidak semestinya wanita yang menutup aurat itu baik, “ tegasnya.

“Saya kenal beberapa orang wanita yang menutup aurat… perangai mereka ada yang lebih buruk berbanding wanita yang tidak menutup aurat,” tambahnya lagi.

Saya diam melihat dia berhujah dengan akal dan pengalaman. Namun pengalamannya agak terbatas. Berapa ramai wanita yang dikenalinya dalam usia semuda itu? Dan akalnya juga terbatas – aqal perlu dirujuk kepada naqal. Mesti memahami prinsip ilmu wahyu terlebih dahulu, kemudian barulah kita bebas menggunakan fikiran dan pengalaman tanpa terbabas.

“Sebenarnya, apa yang cuba awak sampaikan?” tanya saya lembut.

“Saya nak tegaskan bahawa wanita yang baik tidak semestinya menutup aurat.”

“Justeru, wanita yang jahat itu ialah wanita yang menutup aurat?” jolok saya melayan pola logiknya berfikir.

“Er, er, bukan begitu. Maksud saya, baik atau buruknya perangai seseorang wanita tidak bergantung pada pakaiannya, samada dia menutup aurat atau tidak.”

“Apa ukuran awak tentang nilai kebaikan seorang wanita?” kilas saya tiba-tiba.

“Jujur, terus-terang, pemurah, lemah-lembut…”







“Itu sahaja?”

“Ya. Pada ustaz pula apa ukurannya?”

“Kita hanya manusia. Akal kita terbatas. Ukuran dan penilaian kita juga pasti terbatas. Jika diserahkan kepada manusia mentafsir apa itu kebaikan, akan celaru dibuatnya.”

“Mengapa?”

“Kerana setiap manusia ada jalan berfikirnya sendiri. Saya bimbang nilai kebaikan akan menjadi suatu yang relatif dan subjektif, padahal kebaikan itu juga seperti kebenaran… ia suatu yang objektif dan mutlak, ” akui saya terus-terang.

“Habis, untuk apa kita diberi akal? Kita harus rasional dan logik!”

Saya cuba senyum lantas berkata,” akal perlu tunduk kepada penciptanya, Allah. Fikiran mesti merujuk kepada Al Quran dan Hadis. Itu kan lebih tepat… Ilmu kita terbatas, ilmu Allah Maha Luas.”

“Jadi akal kita untuk apa?” desaknya lagi.

“Untuk memikirkan apa hikmah kebaikan yang telah ditentukan Allah dan bagaimana melaksanakannya dalam kehidupan.”

“Ertinya akal kita terikat?”

“Akal kita bebas, tetapi dalam lingkungan syariat. Sama seperti bumi yang sedang ligat berpusing ini… tetapi tetap pada paksinya.”

“Bukankah agama ini untuk orang yang berakal?”

“Betul. Tetapi tidak semua perkara dapat dicapai oleh akal. Lebih-lebih lagi perkara-perkara yang ghaib, tidak akan terjangkau oleh akal. Syurga, Neraka, Titian Sirat, Mahsyar misalnya, wajib dipercayai dan diyakini tanpa perlu dilogik-logikkan lagi. Itulah iman.”

“Ah, jauh kita menyimpang. Bukankah tadi kita berbincang tentang wanita yang baik? Saya ulangi, wanita yang baik tidak semestinya menutup aurat, betulkan?”

“Separuh betul,” jawab saya.

”Kalau dia wanita yang jujur, terus-terang, pemurah dan lemah lembut… ya dia ‘baik’ di sudut itu. Tetapi jika dia mendedahkan auratnya, dia telah melanggar perintah Allah di sudut yang lain. Dia ‘tidak baik’ di sudut berpakaian, kerana hukum menutup aurat telah termaktub dalam Al Quran.”

Anak muda di hadapan saya muram. Nampaknya dia belum berpuas hati.

“Tetapi dia jujur, amanah…”

“Orang yang baik menurut Islam ialah orang yang baik hubungannya dengan Allah dan manusia. Menutup aurat perintah Allah.”

Anak muda di hadapan saya masih tidak puas hati. Perlahan-lahan saya tusuk dengan hujah yang memujuk, “namun percayalah jika benar-benar hatinya baik, insyaAllah lambat laun dia akan menutup aurat juga.”

“Apa hujah ustaz? Pengalaman? Fikiran atau telahan?”

“Masih merujuk kepada Al Hadis.”

“Hadis yang mana?”

“Hadis riwayat Bukhari mengisahkan seorang wanita pelacur berbangsa Yahudi yang telah memberi minum seekor anjing yang kehausan. Atas sebab sifat belas kasihannya itu dia mendapat hidayah lalu menjadi wanita yang solehah.”

“Apa kaitan cerita itu dengan subjek yang kita bincangkan ini?”

“Secara tidak langsung itu menunjukkan bagaimana jika hati seseorang mempunyai sifat-sifat baik seperti kasih sayang, belas kasihan dan pemurah, sekalipun kepada anjing, itu boleh menjadi sebab Allah kurniakan hidayah untuk dia beriman seterusnya menjadi wanita solehah.”

“Maksud ustaz?”

“Jika seorang wanita itu benar-benar baik hatinya insya-Allah lambat laun dia akan menutup aurat walaupun sebelumnya tidak menutup aurat.”

“Oh, begitu. Kenapa ya?”

“Allah menilai pada hati. Jika hati itu baik, lambat laun hal-hal luaran pasti mengikutnya jadi baik.”

“Apa pula pendapat ustaz tentang wanita yang menutup aurat tetapi akhlak dan perangainya buruk?”

“Bab aurat dia telah selamat. Alhamdulillah, kewajiban menutup aurat telah dipatuhinya. Apa yang tinggal… dia perlu membaiki akhlak dan perangainya. Dia perlu terus berusaha.”

“Jika ada berpura-pura? Menutup aurat hanya untuk menunjuk-nunjuk atau sekadar tuntutan fesyen dan trend?”

“Hati manusia kita tidak tahu. Kita tidak tahu hati wanita yang menutup aurat tu jahat atau tidak, samalah seperti kita tidak tahu samada hati wanita yang tidak menutup aurat itu baik atau tidak. Soal hati hak Allah…”

“Tetapi katalah hati wanita yang menutup aurat itu benar-benar jahat…”

“Jika hatinya benar-benar jahat… lambat laun dia akan mendedahkan auratnya semula.”

“Mengapa?”

“Menutup aurat adalah pakaian wanita yang solehah. Wanita yang jahat tidak akan mampu memakai pakaian wanita solehah.”

“Patutlah saya lihat ada wanita yang dulunya memakai tudung labuh, tapi kemudiannya tudungnya semakin singkat, lama kelamaan mula memakai seluar ketat, kemudian berubah kepada memakai baju T sendat… lama-kelamaan bertudung ala kadar sahaja.”

“Perubahan luaran gambaran perubahan hati. Yang tidak menutup aurat… akhirnya perlahan-lahan meningkat untuk menutup aurat kerana hatinya beransur jadi baik. Sebaliknya, yang menutup aurat… secara beransur-ansur akan mendedahkan auratnya jika kualiti hatinya semakin merosot.”

“Siapa wanita yang paling baik?” tiba-tiba anak muda di hadapan saya bertanya sambil merenung muka saya. Serius dan tajam renungannya.

“Tentulah isteri-isteri dan anak-anak nabi Muhammad s.a.w.” jawab saya pasti.

“Bagaimana pakaian mereka?”

“Tentu sahaja mereka menutup aurat. Dan mereka juga pasti memiliki hati yang baik. ”

Kali ini dia pula terdiam. Melihatnya begitu saya terus mengasak, “kalaulah hati yang baik sahaja jadi pernilaian Allah, tentulah isteri-isteri dan anak-anak perempuan Rasulullah tidak perlu menutup aurat. Hati mereka sudah baik. Namun tidak begitu, hati yang baik bukan alasan untuk mendedahkan aurat.”

“Wanita yang baik mesti menutup aurat?”

“Ya.”

“”Wanita yang jahat mesti mendedah aurat?”

“Tidak semestinya, kerana ada wanita yang berhati baik tetapi belum menutup aurat kerana mungkin dia sedang berusaha untuk mengatasi halangan-halangan luaran dan dalamannya untuk menutup aurat.”

“Apa yang boleh kita katakan kepada wanita begitu?”

“Dia sedang berusaha menjadi wanita yang baik.”

“Bagaimana pula dengan wanita yang menutup aurat tetapi buruk perangainya? Wajarkah mereka mendedahkan aurat supaya tidak hipokrit.”

“Perangai yang buruk bukan alasan mendedahkan aurat. Bagi mereka ini, tuntutan menutup aurat sudah ditegakkan, alhamdulilah. Tinggal satu lagi, tuntutan memperbaiki akhlak… itu sahaja yang perlu dilaksanakan. Satu selesai, tinggal lagi satu. Namun bayangkan jika disamping perangai buruk, mereka juga turut mendedahkan aurat … Itu lebih buruk lagi. Dua perkara tak selesai, bab aurat dan bab perangai!”

“Jadi apa kita nak kata tentang wanita yang menutup aurat tetapi buruk perangai ni?” Sekali lagi dia mengajukan soalan yang sama.

“Wallahua’lam. Boleh jadi mereka juga sedang berusaha mengatasi halangan dalaman dan luarannya untuk memperbaiki perangainya. Dan nauzubillah, boleh jadi juga iman mereka sedang merosot sehingga menjejaskan akhlak mereka… yang lama kelamaan jika tidak diatasi akan menyebabkan mereka kembali mendedahkan aurat!”

Dia senyum. Alhamdulillah.

“Saya tahu apa yang saya akan lakukan sekarang…”

“Kenapa? Mengapa? Punya kekasih tidak bertudung tetapi baik hatinya? Atau dikecewakan oleh wanita bertudung tetapi buruk perangainya?”

Soalan akhir itu tidak terluahkan oleh saya. Saya simpan sahaja di dalam hati. Biarlah anak muda ini belajar dari pengalamannya… insyaAllah esok apabila dia mengalaminya sendiri, dia akan ingat satu persatu apa yang didengarnya pada hari ini!




>>Pahrol Mohd. Juoi ..


Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


sometimes...sometimes...





I liked the last one :P

Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Full Edit By Nabila Medan. All Right Reserved To Me.