Ya Tuhan, apa la nak jadi!




I always tell my self that it is NOT GOOD to idolize people (except our beloved prophet Muhammad SAW) no matter how great they are. Because then we will not able to SEE and FOLLOW they truth because of our admiration towards them. Nevertheless allow me to highly respect this great man, Mursyidul Am PAS, Tuan Guru Dato' Nik Abdul Aziz Nik Mat ~ 


Al-Fudhayl ibn Iyadh berkata, “Jika engkau sanggup untuk tidak dikenal, maka lakukanlah. Apa sukarnya engkau tidak dikenal? Apa sukarnya engkau tidak disanjung-sanjung? Tidak mengapalah engkau tercela di hadapan manusia selagi engkau terpuji di sisi Allah.” ~ Fit-Thariq Ilallah: An-Niyyah wal-Ikhlas (Dr. Yusuf al-Qaradhawi).


Ya Tuhan, apa la nak jadi dengan Malaysia. Macam mana bala tak datang menimpa kalau dah ulamak pun dilabel sebegitu...


Al-Quran memberikan gambaran tentang ketinggian darjat para ulama:
يَرْفَعِ اللهُ الذينَ آمَنُوا والذينَ أُوتُوا العِلْمَ دَرَجَاتٍ

"Allah meninggikan darjat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberikan ilmu (ulama) beberapa derajat." (QS. Al-Mujadalah: 11)

Selain ketinggian darjat para ulama, Al-Quran juga menyebutkan dari sisi jiwa dan karakteristik, bahwa para ulama adalah orang-orang yang takut kepada Allah. Sebagaimana disebutkan di dalam salah satu ayat:

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Fathir: 28)

Sedangkan di dalam hadits nabi, disebutkan bahwa para ulama adalah orang-orang yang dijadikan peninggalan dan warisan oleh para nabi:

والعلماء ورثة الأنبياء، إن الأنبياء لم يُورِّثوا دينارًا ولا درهمًا ولكنهم وَرَّثوا العلم

"Dan para ulama adalah warisan (peninggalan) para nabi. Para nabi tidak meninggalkan warisan berupa dinar (emas), dirham (perak), tetapi mereka meninggalkan warisan berupa ilmu."(HR Ibnu Hibban)

Di dalam kitab Ihya' Ulumud-din karya Al-Imam Al-Ghazali, disebutkan bahwa manusia yang paling dekat martabatnya dengan martabat para nabi adalah ahlul-ilmi (ulama) dan ahlul jihad (mujahidin). Karena ulama adalah orang yang menunjukkan manusia kepada ajaran yang dibawa para rasul, sedangkan mujahid adalah orang yang berjuang dengan pedangnya untuk membela apa yang diajarkan oleh para rasul.


Islam adalah agama rahmat, yang diturunkan oleh Allah kepada seluruh umat manusia tanpa mengira warna kulit, bangsa dan agama. Adakah kita tidak pelik, Malaysia (yang mengaku) sebagai negara Islam, tetapi masih lemah pegangan Islam pada rakyatnya. Lebih baik kita muhasabah kembali faktor-faktor yang membantutkan dakwah Islam kepada rakyat Malaysia. Dari segi keutamaan, dakwah khusus (kepada umat Islam) vs dakwah umum (kepada bukan Islam), dari segi pendekatan (melayu sepakat vs muslim sepakat) dan dari segi pergantungan dan ketaatan (raja-raja/sultan/dewa/jelmaan Tuhan vs Tuhan). Mungkin pada pandangan kita, dasar-dasar dan pendekatan kita kelihatan benar, tetapi pada hakikatnya jauh tersasar. Kerana manusia seringkali melihat dari pancaindera yang terhad, tetapi Tuhan itu Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Kita fikir slogan kita, perjuangan kita sudah tepat, tetapi ia disandarkan kepada kefahaman yang literal dan jumud tanpa mengambil kira waqi' (realiti), uruf (budaya) dan konteks semasa.



Adalah benarnya kata almarhum Ustaz Fathi Yakan, 'saya mesti yakin dengan masa depan Islam. Masa depan hanyalah milik Islam dan Islam adalah masa depan saya.' Jauhilah ideologi-ideologi taghut seperti melayu sepakat, ketuanan melayu, raja-raja/sultan/pemimpin adalah dewa atau jelmaan Tuhan. Bergantunglah sepenuhnya kepada Islam, prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam yang universal kerana Islam mampu memerintah dunia yang berbilang agama, bangsa dan warna kulit. Wama arsalna ka illa rahmatan lil'alamin.




Doa hari ini

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ، أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ، أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ،

أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ، أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ.

Allahumma innii a’uudzubika an adlilla au udlalla, au azilla au uzalla, au azhlima au uzhlama, au ajhala au yujhala ‘alayya

“Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menyesatkan atau disesatkan; dari menggelincirkan atau digelincirkan; dari menganiaya atau dianiaya; dari membodoho atau saya dibodohi (orang lain) (H.R. Abu Daud dan Tirmidzy




Syukran jiddan ..sudi baca entry nie


4 comments

8 Mei 2012 pada 12:12 PTG

kalo x silap bersih kat kelantan dorang buat solat berjemaah ramai-ramai kan?

8 Mei 2012 pada 12:27 PTG

amin

diri
keluarga
masyarakat
khilafah

(:

8 Mei 2012 pada 12:45 PTG

Ya Allah tergamak depa fitnah Tuan Guru sampai camtu :'-(

8 Mei 2012 pada 4:28 PTG

Nauzubillah. hurmmm.. moga2 depa sedaQ la apa depa kata tu. ishhh sedap ja kata.

Catat Ulasan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Full Edit By Nabila Medan. All Right Reserved To Me.